Wednesday, 14 December 2011

sedih hati ku
sudah nasib ku sering dirundum malam
setia dengan kelam hari ku
kedamaian yang dahulu tiada lagi disisiku
aku makin mencari kedamaiaan
tuhan tolong hamba mu ini
jangan kau tutup pintu hati ku dari terus berusaha
pulangkan kembali cahaya itu
Sedih ari ku
tanganku bergetar malam kemarin
Seperti biasa aku dihujani seribu rasa yang tak pasti
hari-hari ku kelam kerana diri sering dihina
tetapi aku masih mencari sinar yang akan menerangi hidupku
rasa sedih makin bertambah jua walaupun banyak yang memberi rasa
Cuba jua aku melingkari hari-hari ini dengan tabah
dengan tawa ria sahabat-sahabat ku
dengan suara unggas malam
Mengapa  hati ini merasa rendah sekali walaupun berkali
aku cuba merubah keadaannya
tetap sedih walaupun tiada rasa di jiwa
kadang-kadang dalam hidup ni memang nampak mudah tapi susah nak laksanakan,kadang-kadang dalam hidup ni nampak gembira tapi tak macam orang sanggka,kadang-kadang juga kita bukan takut tapi tiada keyanan diri 2 je

Sunday, 11 December 2011

Untuk Orang Terkasih



Dengan penuh rasa cinta dan harapan
Kau bangun gubuk kecil nan indah ini
Meskipun tak seluas samudera
Tak semegah istana
Namun begitu damai kurasa

Dengan penuh kasih sayang dan harapan
Harapan akan benih-benih kecil mu
Tentang sosok hebat
Yang penuh cita dan cinta

Di gubuk kecil nan indah ini
Kau tumpahkan segala rasa sayang mu.. amarah mu.. lelah mu.. gelisah mu..
Dalam tiap ceria ku.. nakalku.. tangisku.. ketakutanku..
Ada damai yang ku rasakan

*(Hanya ini yang mampu aku ungkapkan)
*(Tak sanggup ku membalas semua yang engkau berikan)
*(Terima kasih dari hatiku)
*(Terima kasih telah indahkan hariku)  

Tempat Untukmu



Saatku hendak terbang
Datanglah padaku
Akan ku bawa engkau bersama sayapku

Saatku akan jatuh
Genggam sayapku
Hingga ku yakin dapat terbang kembali

Kau melengkapi hidupku dengan hadirmu
Kau indahkan mimpiku dengan tawamu
Takkan pernah hati bersedih bila bersamamu
Takkan pernah sesal terbayang di depan mataku

Kan ku ciptakan tempat terindah hanya untukmu
Di dalam setiap bilik hatiku
Hanya untukmu...

Tempat Untukmu



Saatku hendak terbang
Datanglah padaku
Akan ku bawa engkau bersama sayapku

Saatku akan jatuh
Genggam sayapku
Hingga ku yakin dapat terbang kembali

Kau melengkapi hidupku dengan hadirmu
Kau indahkan mimpiku dengan tawamu
Takkan pernah hati bersedih bila bersamamu
Takkan pernah sesal terbayang di depan mataku

Kan ku ciptakan tempat terindah hanya untukmu
Di dalam setiap bilik hatiku
Hanya untukmu...

Tanpa Suatu



Apa daya ku rasa
Detik pun berlalu tanpa suatu
Ku bernyanyi bersama sang waktu
Dalam kepergian hari
Sungguh ku tak mengerti
Apalah arti diri ini
Bila tiap hadirku hanya sesakkan nafasmu
Sungguh aku tak mampu
Dalam relung hatiku
Bila ku hanya bersanding dengan bayangmu
Aku bertanya pada hatiku
Masihkah mampu ku mencinta
Aku bertanya pada sang waktu
Sampai kapan ku jalani kebekuanku

Apa daya ku rasa
Detik pun berlalu tanpa suatu
281206

Tuesday, 6 December 2011

Monday, 5 December 2011

Untukmu

untuk bidadari yg tersenyum manis diatas sana…
Maukah kamu turun kebumi jadi pelengkap tulang rusuk.?
Kamu tinggalkan kemegahan dan keagungan istana langit.
Untuk kita bangun sebuah pondok ditaman bunga tepian air terjun
Menikmati ketidak abadian mimpi dan tetes-tetes embun dari doa pewaris negeri
& melahirkan keajaiban-keajaiban kecil.
Kamupun tersenyum menjelma jadi permaisuri dikerajaanmu sendiri, dibumi
untuk bidadari yg menjerat hatiku
maafkan jika tak seindah pelangimu
tak sesempurna impianmu
karena memang
ingin kusempurnakan impian jadi milikmu juga milikku
ingin kusempurnakan dgn memilihmu jadi bagian hidupku sebagai tulang rusuk
& kusempurnakan syurgaku dgn kehadiranmu
untuk bidadari berkerudung panjang
maafkan atas semua cerita panjang
kupercaya disela itu semua ada kesalahan,khilaf,mungkin sampai menyakitkan.
Tapi kuyakinkan dirimulah tulang rusukku
karena dadaku selalu sesak ketika cemburu
hatiku menangis ketika kau tersakiti
selalu ada cobaan menguji keteguhan.
Untuk bidadari yg selalu merasa dirinya bukan bidadari
tersenyumlah selalu
yakinkan hatimu
sandarkan pada Sang Penguasa hati.
AKU MENCINTAIMU
puisi ini karya : eman nurmalik

Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/12/untukmu-3.html#ixzz1fjiDG8PS
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya. 

SURAT UNTUK MAMA YANG DI SYURGA ( kau selalu dihati ku)

Telah lama aku telusuri kalbu yang selama ini menutupi rasa keinginan untuk memeluk mu,
Namun..
Apa daya hasrat ini yang hnya bisa melihat walau kau tak terlihat di INDRA ku,
Bertahun lama nya aku mencari penganti sosok diri mu dalam jiwa ku,
Namun,, hanya lah sajak2 yang menjadi saksi dalam kesaksian dukaku,
Aku selalu menemui mu di kebun kebun yang indah itu,
Memandangi intelejensi mu, dan memahami makna kesunyian mu,
Setiap kunjungan ku memberikan hal yang baru dan halaman2 yang baru,
Namun Yang dapat aku fahami hnyalah setitik makna
Yang tak dapat aku kerjakan dengan tuntas,
Di balik bunga-bunga mawar itu aku hanya tersenyum melalui batu nisan mu,
“untuk mengenang kisah dan kenangan kita”
Aku selalu berupaya bercerita dalam keseharian ku pada mu,
Namun kau tak terlihat untuk mendengr kan segala bahagia dan duka ku,
Aku selalu mendatangi mu dengn kisah-kisan ku yang baru,,
Namun kau hanya diam dan tak akan pernah mendengarkan saran terbaik mu,
Dan aku pun sempat membawakan MIMPIMU,
Namun,, tawa yang aku harap kan tak pernah jelas terlihat,
Aku disini menunggu, kapan kau bisa kembali, walau hnya dalam mimpi pertanda berita untuk ku,
Kau akan sellu ada dalam jiwa ku,
Karna kau takan pernah terganti,,
Setiap burung bul-bul bernyanyi,
Aku ingat semua lantunan seribu bahasa mu yang membuat ku merinding di saat aku meneteskan air mata dalam peristirahatan mu,
Namun aku tersadar,
Rangkulan tangan mu, genggaman jemari-jemari mu,,
Dan segala yang telah pernah kau beri untuk ku,,
Hanya lah sejuta kenangan yang hanya bisa ku susun rapi dalam diary hidup kita
Dan akhir nya Aku hnya bisa terdiam dan terpaku,
Bagaikan merak yang kehilangan bulu nan indah……
(Tolong jaga DIA ya SYURGA, Dan slam untuk MAMA disana,,)

Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/12/surat-untuk-mama-yang-di-syurga-kau-selalu-dihati-ku.html#ixzz1fjh18PmU
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya. 

kehadiran cinta

hadirmu..
Memberi berjuta warna di hidupku
Begitu indah..
Begitu banyak untukku
Hingga ku tak inginkan cinta yang lain
Kau yang ajarkan aku tentang arti kesetiaan
Hingga ku mengerti akan semua itu
Cintamu..
Yang telah membawaku terbang
Menembus awan
Menembus batas
Hingga telah kau jadikan dirimu
Menjadi bagian dari diriku
Hembusan nafasku adalah namamu
Begitu bermakna
Begitu berartinya dirimu dalam hidupku
Akankah semua ini menjadi nyata??
Akankah kita dipersatukan oleh-Nya??
Tuhan..
Aku tak sanggup bila harus tanpa dia
Persatukan kami Tuhan
Sampaikan pdnya..
Betapa aku mencintainya
ku tak sanggup bila harus kehilangannya
puisi karya anemone
di tulis oleh youma

Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/12/kehadiran-cinta-2.html#ixzz1fjgTI4gS
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya. 

DISAAT KU BISU (karna kekuatan mu)

Aku selalu membukakan pintu
Disaat mereka ingin memasuki halaman-halaman ku,
Yang Berniat untuk menjadi kumbang,
Dan berniat pula untuk menjadi matahari yang ingin aku miliki,
Aku pun juga selalu memberikan sajian yang indah.
Namun itu selalu seperti ombak yang ingin memperkenalkan aku dengan tangisan yang dalam.
Setiap sayatan kata mutiara yang digumbar olehnya
Membuat aku seketika mati,
Namun siapa aku..?
Aku hanya bisa merawat halaman-halaman ku,
Namun aku tak dapat memilikinya,
Setiap embun pagi menyapa ku,
Selalu aku ulurkan hal yang termanis dalam cinta,
Namun. ,,
Aku selalu di bodohi oleh gerhana bulan yang menutupi sayang ku,
Hingga ku tak mengenal sajak-sajak yang aku tata rapi di dalam hampa Bisu ku.
Aku seolah-olah tak mengenal hati yang bergemilang,
Karna aku serasa di izin kan TUHAN untuk bisa terdiam karna kekuatan mu,
Langakah demi langkah
Dan nyanyian demi nyanyian aku terima dengan kesaksian kebodohan
Aku merasa hampa.
Namun aku selalu menjadi punjangga yang akan tetap diam,
Berdiri,
Dibodohi.
Meratapi.
Dan akan berusaha mengenal hati ku dan dalam hati mereka,
Selalu lah menjadi bintang dalam tidur ku.
Walau aku takakan pernah sanggup tuk menjawab
Hal yang sebenarnya,
Selamat sayang
Kau membuat aku tak bisa mengenal cinta..

Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/12/disaat-ku-bisu-karna-kekuatan-mu.html#ixzz1fjfNF1zl
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya. 
regferer
regferer
joifgijgfihjiohjogtihjotijhoithoithoioihohioihyohyioh

Kuala Sedili (sajak Usman Awang)

Sepinya tanah kelahiran untukku dari kota
dalam serba gelisah berpura sesuai merasa
di sinilah, O Kuala Sedili, tangisku pertama bergema
Pada rumput menghijau seperti kesuburan kasih ibu
ah, kenangan ketika kecil di bumi Tanjung Lembu
sampai kini Sungai Sedili terbentang seperti dulu
Dari sini kulihat payang dengan layar putih
di dalamnya ikan-ikan segar bukan milik mereka lagi
ayahku di tiang layar, bersama paman jurumudi
Siapa bisa mengerti bahawa hidup demikian membara
dalam kepahitan menyesak masih jua terdengar tertawa;
itulah kebanggaan mereka menyarai usus-usus keluarga.
Tapi derita bagi mereka apakah erti
bila mereka di dalamnya, tak merasa lagi
sebab tak dilihat mata, menjadi pusaka untuk kami
Dari pemergian subuh-subuh sampai pulang
tanpa keluhan pada matahari dan laut menggeram
selain wajah-wajah menggelepar dari kepahitan mendalam
Apakah yang mendorong ketabahan seperti batu karang
kalau hati yang pengasih itu sentiasa menyatakan
segempal nasi bagi kami anak-anak penyambung kemiskinan?
Tidak ada kesedihan, barangkali hanya kematian,
sebab dalam kesakitan mereka bisa mengemudi payang;
semua telah berpadu seperti air dan garam di lautan
Hanya wajah-wajah tua ketika musim tengkujuh
serupa daun-daun berguguran seluruh jadi rapuh
pintu maut sedang terbuka dari perut laut gemuruh
O tanah kelahiran, betapa kau mimpikan elektrik
sinar menyinar gemilang yang menghidupkan pekat malam
sebab kau bumi nelayan yang berhak menerima kesuraman
Mana rumah sakit dan ubat manis untuk kita
anak-anak nelayan tidak biasa mengenalnya, ah, bukan kota:
segala jadi biasa dan pendusta berulang bicara.
Alangkah megahnya pemimpin dari kota berkata-kata
yang sekali datang ketika masa empat tahun berulang
ah, Kuala Sedili, gadis desa mentah-mentah diperkosa!
Usman Awang
Sajak “Melayu” Usman Awang
Post: 26 December 2008
Melayu itu orang yang bijaksana
Nakalnya bersulam jenaka
Budi bahasanya tidak terkira
Kurang ajarnya tetap santun
Jika menipu pun masih bersopan
Bila mengampu bijak beralas tangan
Melayu itu berani jika bersalah
Kecut takut kerana benar
Janji simpan di perut
Selalu pecah di mulut
Biar mati adat
Jangan mati anak
Dalam sejarahnya
Melayu itu pengembara lautan
Melorongkan jalur sejarah zaman
Begitu luas daerah sempadan
Sayangnya kini segala kehilangan
Melayu itu kaya falsafahnya
Kias kata bidal pusaka
Akar budi bersulamkan daya
Gedung akal laut bicara
Malangnya Melayu itu kuat bersorak
Terlalu ghairah pesta temasya
Sedangkan kampung telah tergadai
Sawah sejalur tinggal sejengkal
Tanah sebidang mudah terjual
Meski telah memiliki telaga
Tangan masih memegang tali
Sedang orang mencapai timba
Berbuahlah pisang tiga kali
Melayu itu masih bermimpi
Walaupun sudah mengenal universiti
Masih berdagang di rumah sendiri
Berkelahi cara Melayu
Menikam dengan pantun
Menyanggah dengan senyum
Marahnya dengan diam
Merendah bukan menyembah
Meninggi bukan melonjak
Watak Melayu menolak permusuhan
Setia dan sabar tiada sempadan
Tapi jika marah tak nampak telinga
Musuh dicari ke lubang cacing
Tak dapat tanduk telinga dijinjing
Maruah dan agama dihina jangan
Hebat amuknya tak kenal lawan
Berdamai cara Melayu indah sekali
Silaturrahim hati yang murni
Maaf diungkap senantiasa bersahut
Tangan diulur sentiasa bersambut
Luka pun tidak lagi berparut
Baiknya hati Melayu itu tak terbandingkan
Selaga yang ada sanggup diberikan
Sehingga tercipta sebuah kiasan:
“Dagang lalu nasi ditanakkan
Suami pulang lapar tak makan
Kera di hutan disusu-susukan
Anak di pangkuan mati kebuluran”
Bagaimanakah Melayu abad dua puluh satu
Masihkan tunduk tersipu-sipu ?
Jangan takut melanggar pantang
Jika pantang menghalang kemajuan;
Jangan segan menentang larangan
Jika yakin kepada kebenaran;
Jangan malu mengucapkan keyakinan
Jika percaya kepada keadilan
Jadilah bangsa yang bijaksana
Memegang tali memegang timba
Memiliki ekonomi mencipta budaya
Menjadi tuan di negara Merdeka!


Gadis Kecil - Usman Awang

Tubuh itu mengingatkan daku
sebatang pinang di desa sepi
kurus dan tinggi
ketika ribut besar
pohon sekitarnya rebah terkapar
dan pohon pinang tegak menanti
sinar mentari pagi

Demikianlah gadi kecil itu
kurus seperti sebatang pinang
bertahun berulang-alik melalui
penjara kawat duri menemui
ayahnya yang bertahun pula sendiri
menentang tiap penderitaan
tabah dan beriman.

Gadis kecil itu mengagumkan daku
tenang dan senyuman yang agung
dengan sopan menolak pemberianku
'saya tak perlu wang, pak cik,
cukuplah kertas dan buku.'

Usianya terlalu muda
Jiwanya didewasakan oleh pengalaman
tidak semua orang mencapai kekuatan demikian
ketabahan yang unik, mempesonakan.
Bila aku menyatakan simpati dan dukaku
rasa pilu terhadapnya

sekali lagi dia tersenyum dan berkata:
'jangan sedih, pak cik, tabahkan hati
banyak anak-anak seperti saya di dunia ini.'

Aku jadi terpaku
dia, si gadis kecil itu menenteramkan
mengawal ombak emosiku
jangan sedih melihat derita pahitnya.
Alangkah malunya hati seorang lelaki dewasa
yang mahu membela manusia derita terpenjara
menerima nasihat supaya tabah dan berani,
dari anak penghuni penjara sendiri?

Sepuluh anak seperti dia
akan menghapuskan erti seribu penjara.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhzzzzzzzzzzzzzzzzzz
ada sebuah kedai dal nya basi nak suruh kami tutup molot die bagi nye 4 ketol ayam free konyang perut gua,pengajaran makan la di kedai basi dapat makan free

duit gua maneeeeeeee

reza poyo